Kamis, 28 Februari 2013

FAKTA KEGAGALAN JOKOWI


~FAKTA KEGAGALAN JOKOWI~
Oleh : Avent Wijaya

Beberapa kegagalan Jokowi (Joko Widodo) saat menjabat sbg walikota Solo terutama sekali adalah sikap bodoh krn tidak pernah ambil gaji, ini dinilai sEbagai kegagalan dalam mensejahterakan keluarga dan mendzolimi diri sendiri.

Tidak adanya kesempatan untuk memberikan sedikit tips / hadiah dalam bentuk materi walaupun itu adalah upaya kerjasama demi rasa saling menguntungkan antara pihak investor dan pendapatan sampingan bagi Jokowi demi keluarganya adalah konyol dan sangat tidak lazim, dan dinilai tidak bisa memanfaatkan posisi jabatan sbg walikota, yang seharusnya bisa mendapat berbagai keuntungan demi kepentingan' bersama.

Sistem pemerintahan yang BIADAB, dengan memberlakukan Pengurusan KTP yang hanya 1 jam dengan biaya Rp. 5000 (lima ribu), kepengurusan sertifikat & surat2 ijin dg batas wktu pnyelesaian maksimal 6 hari dengan transparansi biaya yang harus di pampang jelas di masing2 kelurahan / dinas terkait, sungguh sangat2 tdk manusiawi, .. KARENA sama sekali tidak memberi kesempatan kpd dinas2 terkait untuk mendapat upah sampingan.

Di batasinya investor untuk mendirikan Mall-mall dan lebih mementingkan pasar-pasar tradisional yang cenderung mementingkan orang2 mlarat dan kumuh. Seringkali secara diam2 membawa palu godam ke lapangan untuk mengecek langsung kwalitas beton pada pembangunan2 gedung/pasar yng sharusnya itu tdk prlu dilakukan, krn bisa dngn menunggu laporan dari pihak pelaksana. hal smacam ini bisa dikategorikan sebagai "buang2 energi" .. krn tidak ada gaji tambahan untuk itu.

Tidak adanya kata ampun bagi para koruptor dan para pgawai yang tdk mau masuk pada system pemerintahannya (yAng cnderung di tuntut bekerja cepat), merupakan tindakan yng bisa dikategorikan sbg dictator dan tidak manusiawi, karena bagaimanapun juga koruptor adalah juga manusia yang harus kita hormati.

Terlalu rajin mengontrol di lapangan secara langsung juga dinilai sangat kejam, karena sama sekali tidak memberikan kesempatan mark up untuk proyek2 pembangunan yang seharusnya bisa memberi keuntungan lebih dan upah sampingan bagi pihak/instansi terkait sbg pelaksana.

Terlalu mementingkan kalangan menengah ke bawah, sehingga seringkali kebijakannya tidak memberikan keuntungan yng sbesar-besarnya bagi para pngusaha besar, terutama pengembang mega mall. Seharusnya yang miskin biarlah miskin dan tidak ush di beri berbagai fasilitas, krn itu sudah menjadi nasib mereka.

Badannya yang kurus karena terlalu sibuk mementingkan rakyat, bisa di kategorikan sbg orng yng sama sekali tidak bisa memanfaatkan posisi jabatannya yg sharusnya bisa meraup keuntungan yng sbesar-besarnya bagi masa depan sanak keluarganya.

Dengan berbagai kelemahan dan kekurangan diatas, apakah JOKOWI layak mnjadi pmimpin .......???