Kamis, 07 Juni 2012

GEKAS " HERCULES' YUNANI

Dalam mitologi Yunani, Hercules digambarkan sebagai sosok pahlawan hebat yang menjadi simbol dari keperkasaan. Putra dari dewa tertinggi, Zeus, itu diceritakan memiliki kekuatan luar biasa, gagah berani, serta cerdik.

Meskipun tidak secerdas Odysseus atau Nestor, Hercules kerap menggunakan akalnya ketika kekuatannya tidak memadai, termasuk ketika bergulat dengan raksasa, Antaeus. Hercules pun digambarkan sebagai sosok yang penuh gairah dan emosional. Hercules digambarkan banyak menolong teman-temannya serta dapat menjadi lawan yang mengerikan ketika disinggung.


Sebagai salah satu kontestan Euro 2012, sosok penyerang Yunani, Theofanis Gekas dapat dipandang sebagai reinkarnasi Hercules dalam dunia sepakbola Yunani di masa kini.

Bagi Yunani, Gekas adalah pahlawan, seperti Hercules. Gekas termasuk cukup subur mendulang gol bagi Ethniki. Kucuran gol Gekas seakan tak terhentikan. Dari 57 penampilan berseragam Ethniki, gekas telah mengoleksi 21 gol.

Gekas merupakan top scorer Yunani di kualifikasi Euro 2008 dengan 5 gol dan menjadi top scorer di Eropa pada kualifikasi Piala Dunia 2010 dengan torehan 10 gol yang meloloskan Yunani ke Piala Dunia 2010.

Di Piala Dunia 2010, Gekas menjadi pahlawan Yunani setelah berhasil membawa Yunani mencetak kemenangan pertama di Piala Dunia.

Pemain yang saat ini berstatus tanpa klub itu selalu dibutuhkan oleh Ethniki (julukan tim nasional Yunani). Naluri mencetak gol Gekas yang tinggi merupakan tumpuan Yunani mengulang pencapaian juara pada Euro 2004.

Karir sepakbolanya cukup unik, Gekas telah bermain untuk 9 klub di 4 negara di Eropa. Hebatnya, meskipun kerap mengalami pergantian tim, Gekas selalu meninggalkan suatu klub dengan catatan bagus. Gekas selalu mencetak gol kecuali ketika menjalani peminjaman di klub Inggris, Portsmouth.
Klub asal London Selatan itu sepertinya menjadi salah satu noda dalam karir sepak bola penyerang 32 tahun itu. Gekas diboyong oleh Tony Adams, pada Februari 2009 dengan status pinjaman dari Bayer Leverkusen. Namun, kerjasama Gekas dengan Adams terlalu singkat karena Adams dipecat tak lama setelah Gekas berlabuh di Portsmouth.

Sementara Paul Hart yang ditunjuk sebagai pelatih caretaker sama sekali tak memberikan Gekas kesempatan bermain. Gekas pun mengecam Hart yang tidak pernah memainkannya dan mengutarakan keinginan untuk pindah. Debutnya bersama Portsmouth pun baru tercipta pada April 2009 ketika masuk menggantikan Jermaine Pennant.

Ironisnya, itu adalah laga pertama sekaligus terakhir Gekas bersama Portsmouth. Pada pertengahan Mei 2009, kontrak peminjamannya diputus setelah Gekas menolak dimainkan melawan Sunderland. Gekas pun kembali ke Bayer Leverkusen.

“Saya tidak layak mendapat hal seperti ini. Saya rasa CV saya perlu dihormati. Saya tidak pergi dari Leverkusen hanya untuk datang ke sini, klub yang hanya bertarung untuk bertahan, dan duduk di bangku cadangan,” ujar Gekas mengenai masa lalunya di Portsmouth seperti dikutip oleh Guardian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar